Sunday, May 5, 2013

Contoh BAB 2 Karya Ilmiah Remaja


BAB II
LANDASAN TEORI


2.1.  Pasar
2.1.1.      Definisi Pasar

Dalam percakapan sehari–hari, pasar selalu dihubungkan dengan tempat atau bangunan yang didalamnya berkumpul banyak penjual dan pembeli untuk memperjualbelikan barang. Berdasarkan hubungan itu, pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya para pembeli dan penjual untuk menjual-beli barang. Pengertian pasar dalam percakapan sehari–hari ini merupakan pengertian pasar secara konkret.
Menurut ilmu ekonomi, pasar lebih dihubungkan dengan kegiatan bukan tempat. Alasannya, tempat untuk bertemunya para pembeli penjual dapat terjadi dimana saja. Berarti yang membedakan pasar dan bukan pasar adalah kegiatan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan penjual dan pembeli dalam pasar dinamakan transaksi jual–beli.
Pengertian pasar menurut ilmu ekonomi memperlihatkan bahwa pasar tidak terikat dengan tempat dan waktu. Pasar bisa terbentuk dimana saja dan kapan saja. Bahkan transaksi jual-beli dapat terjadi melalui surat-menyurat, telepon, ataupun internet. Pengertian pasar menurut ilmu ekonomi merupakan pengertian pasar secara abstrak.





2.1.2.      Fungsi Pasar      

Macam-macam fungsi pasar adalah sebagai berikut:
A.    Fungsi Distribusi
Dalam fungsi distribusi, pasar berperan memperlancar penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Melalui transaksi jual-beli produsen bisa memasarkan barangnya, baik langsung kepada konsumen maupun melalui para perantara (pedagang). Melalui transaksi jual-beli itulah, konsumen dapat memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat. Distribusi barang dan jasa yang lancar menunjukkan berfungsinya pasar. Namun sebaliknya, jika distribusi barang dan jasa yang macet menunjukkan terganggunya pasar.
B.     Fungsi Pembentuk Harga
Dalam fungsi pembentuk harga, pasar berperan mewujudkan kesepakatan harga antara penjual dan pembeli. Melalui transaksi jual-beli, penjual dan pembeli dapat  melakukan tawar-menawar. Tawar-menawar itu dimaksudkan untuk mencapai kesepakatan harga barang dan jasa tertentu. Tawar –menawar akan terus menerus berlangsung sampai pada harga yang bisa diterima penjual dan pembeli.
Biasanya, harga yang dikehendaki oleh penjual lebih tinggi daripada harga yang diinginkan pembeli. Hal itu terjadi karena ada perbedaan kepentingan antara penjual dan pembeli. Dalam menentukan harga, penjual memperhitungkan laba yang diinginkan, sedangkan pembeli memperhitungkan manfaat barang dan jasa dan keadaan uang.
C.     Fungsi Promosi
Dalam fungsi promosi, pasar berperan membangkitkan minat konsumen untuk membeli barang dan jasa tertentu. Kadang-kadang setelah masuk pasar, seseorang membeli barang yang semula tidak direncanakan. Hal itu terjadi, karena barang yang dipajang dipasar menarik perhatian dan mampu membangkitkan minat pembeli.
Semakin maraknya persaingan antar produsen barang dan jasa sejenis membuat fungsi promosi menjadi semakin penting. Hal itu tampak jelas pada bermunculannya beragam bentuk pameran baik besar maupun kecil. Justru dalam kesempatan pameran seperti itu, transaksi jual-beli sering terjadi.


2.1.3.      Peranan Pasar

Macam-macam peranan pasar adalah sebagai berikut:
A.    Bagi konsumen
Pasar memberikan kemudahan untuk memperoleh barang  dan  jasa yang diperlukan untuk memenuhi kehidupannya.
B.     Bagi produsen
Pasar memberikan kemudahan untuk memperoleh bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi serta memberikan kemudahan untuk menjual barang dan jasa hasil produksi.
C.     Bagi pemerintah
Pasar juga memberikan kemudahan untuk memperoleh dan menjual barang dan jasa yang diperlukan oleh pemerintah. Selain itu, dapat menambah penerimaan pemerintah melalui penarikan pajak dan retribusi.






2.1.4.      Macam-macam pasar

Macam-macam pasar adalah sebagai berikut:
A.    Pasar Konkret
Pasar nyata (konkret) merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli. Tempat bertemunya penjual dan pembeli tersebut bisa di dalam gedung atau bangunan ataupun ditempat terbuka. Pada saat penjual dan pembeli melakukan tawar-menawar, barang yang diperjual-belikan berada disitu. Jadi, dalam pasar nyata terdapat penjual, pembeli, dan barang yang diperjual-belikan dalam suatu tempat. Dalam bahasa sehari-hari, sebutan “pasar” oleh masyarakat umum adalah pasar nyata seperti ini.
Pasar konkret dapat dibedakan berdasarkan manajemen pengelolaan, yaitu pasar modern dan pasar tradisional.
Pasar modern adalah pasar yang dibangun oleh pemerintah, swasta, atau koperasi, dikelola secara modern, mengutamakan pelayanan dan kenyamanan belanja, bermodal relatif kuat, dan dilengkapi label harga yang pasti.
Pasar tradisional, pasar yang dibangun oleh pemerintah, swasta, koperasi, atau swadaya masyarakat dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda, dikelola oleh pedagang kecil, menengah, dan koperasi, dengan usaha skala kecil dan modal kecil, dan dengan proses jual beli melalui tawar-menawar.
B.     Pasar Abstrak
Untuk  melakukan transaksi jual-beli, penjual dan pembeli bisa saja bertemu secara fisik, melainkan hanya berkomunikasi melalui surat, telepon, dan dapat juga melalui telegram/faksimile/internet. Proses jual-beli dilakukan melalui surat dan telepon dalam rangka mencapai kesepakatan harga terhadap barang yang dijual-belikan. Hubungan jarak jauh yang mereka lakukan dalam rangka mencapai kesepakatan harga dan jenis barang yang diperjual-belikan tersebut merupakan contoh pasar tidak nyata (abstrak).


2.2.  Toko Kelontong
2.2.1.      Definisi Toko Kelontong

Toko kelontong adalah suatu toko kecil yang umumnya mudah diakses umum atau bersifat lokal. Toko semacam ini umumnya berlokasi di jalan yang ramai, stasiun pengisian bahan bakar (SPBU), atau stasiun kereta api. Toko kelontong sering ditemukan di lokasi perumahan padat di perkotaan. Contoh toko kelontong modern yang banyak ditemukan di Indonesia antara lain adalah Circle K.

2.2.2  Sejarah Toko Kelontong

Toko kelontong atau groceries store merupakan toko yang menjual kebutuhan sehari-hari kita sebagai manusia mulai dari sabun, makanan kemasan, minuman kemasan, popok, rokok, hingga obat-obatan. Pada dasarnya toko kelontong memiliki beberapa kelas, ada yang kelasnya besar hingga omsetnya mencapai miliaran sebulan, menengah dengan omset puluhan juta, dan juga kecil seperti warung, dengan omset ratusan ribu hingga beberapa juta sebulan.
Toko kelontong dewasa ini tetap memainkan peranannya sebagai penjual barang-barang sehari di masyarakat meskipun sudah banyak berdiri minimarket maupun supermarket. Hal ini dikarenakan letaknya yang dekat dengan permukiman serta  timbulnya rasa kekeluargaan di antara pembeli dan penjual.Toko kelontong tua menyimpan nilai historis yang tinggi, baik bagi pemiliknya maupun bagi masyarakat sekitarnya. Di setiap kota yang cukup besar di Indonesia pasti mempunyai satu atau beberapa toko kelontong yang dikenal luas masyarakat, dan biasanya toko tersebut dijalankan oleh etnis Tionghoa. Pada toko kelontong terdapat sosialisasi antar kelas sosial, etnis, dan juga agama yang tidak kita jumpai di supermarket maupun toko modern lainnya.

No comments:

Post a Comment